WHEELERS GUESTHOUSE KUALA LUMPUR
Kadang-kadang
kita itu perlu gambling ketika traveling. Apalagi kalau traveling dengan dana
terbatas. Nggak semua hal bisa dipersiapkan di awal. Ya, seperti perjalanan gue
ke Kuala Lumpur Januari lalu. Perjalanan pertama Tanti, Wandan, dan Joewarni ke
Kuala Lumpur untuk pertama kalinya itu bisa dibilang kurang persiapan. Gue
bahkan ogah banget booking penginapan untuk mereka. Alasannya? Ya, karena
kurangnya informasi penginapan murah di Kuala Lumpur. Belum ada penginapan yang
pas di kantong dan itu yang membuat gue memutuskan untuk gambling. “Cari penginapan langsung di Kuala Lumpur aja
nanti”, pikir gue kala itu.
Definisi
murah bagi setiap orang itu jelas berbeda. Rata-rata biaya penginapan di Kuala
Lumpur yang hanya RM 30 per malamnya mungkin sudah murah banget buat sebagian
orang. Tapi buat gue itu masih sedikit mahal. Apalagi kalo gue lagi traveling
bareng Tanti. Biaya penginapan adalah salah satu hal yang sangat harus
dipangkas. Jika biasanya rata-rata orang mengeluarkan RM 30 untuk biaya
menginap semalam perorangnya. Maka, gue harus menggunakan RM 30 itu sebagai
biaya menginap 2 orang, gue dan Tanti. Ya, kurang lebih begitulah.
Wheelers Guesthouse |
Dari
Melaka kami langsung melaju menuju ke Kuala Lumpur. Sepanjang perjalanan ke
Kuala Lumpur gue agak tegang boo, khawatir bingitttzz, ada nggak ya penginapan
dengan harga RM 30 untuk 2 orang. Gue belum tau mau menginap dimana. Belum ada
satupun nama penginapan yang bisa gue jadikan acuan. Satu-satunya yang gue
punya hanya nama Petaling Street, lokasi dimana nantinya gue akan mencari
penginapan. “Duh, kalau nggak ada gimana
ya? Wandan dan Joewarni sih aman. Duit mereka masih banyak. Lagian mereka juga
sudah gue suruh nyisihin RM 30 untuk penginapan per orangnya. Lah gue? Tanti?
Cuma itu duit yang kami siapkan untuk penginapan”, oceh gue dalam hati.
Sesampainya
di station LRT Pasar Seni, gue pun langsung menuju ke Petaling Street untuk
mencari penginapan. Meskipun kaki agak goyah mau melangkah karena belum tau mau
melangkah kemana tapi di depan Wandan dan Joewarni gue harus tetep tegar.
Supaya nggak ketahuan kalau belum punya ide mau menginap dimana, gue pun
meminta Wandan dan Joewarni untuk duduk diam di depan station. “Biar gue dan Tanti aja yang nyari, kalian
tunggu disini jagain tas yo”, ucap gue sok tegas.
Belum
jauh kaki melangkah, gue menemukan simpang 4 yang membuat gue makin bingung.
Kalau lurus gue shopping, kalau balik entar ketemu Wandan dan Joewarni. “Hmm, belok kanan atau kiri ya”, ucap gue
bingung. Dengan cepat, gue pun memutuskan untuk belok ke kiri. “Kalau salah ya tinggal muter balik”,
pikir gue kala itu. Bisa dibilang ini adalah pertama kalinya gue ke Petaling
Street, makanya gue nggak gitu paham sama jalannya. Eh tapi yang namanya rejeki
cewek cantik nggak akan kemana. Baru beberapa langkah, gue langsung lihat sign
box bertuliskan Wheelers Guesthouse di sisi kiri jalan. Tanpa pikir panjang
karena gue nggak punya yang panjang-panjang, gue pun langsung masuk ke dalam
bangunan itu. Begitu masuk, gue disuguhi papan pengumuman yang menyatakan bahwa
hostel terletak di lantai 1 dan biaya menginap di sana hanya RM 18 per
orangnya. Ulalalala. Sesuatu. I feel free.
Resepsionis |
Seperti
orang kesetanan, gue pun langsung menaiki tangga dengan nafsu membara. Gue
langsung menuju ke meja resepsionis dan menanyakan kepastian harga tersebut.
Dengan ramah seorang resepsionis menjelaskan bahwa harga itu berlaku di hari
biasa dan karena hari itu kami datang di hari libur nasional dimana bertepatan
dengan Chinesse New Year maka harga yang berlaku adalah RM 20 per orangnya. “Yaela, yowislah RM 20 nggak apa-apa lah.
Total duit si Wandan, Joewarni dan kami kalau dikumpulin kan jadi RM 90. Masih
ada sisa RM 10 entar gue kembaliin ke mereka aja. Utang RM 10 sik tapi nggak
usah bilang-bilang. Entar bayarnya kalau sudah di Solo aja. Hihihihi”, niat
jahat gue kala itu. Dengan cepat gue pun langsung memesan bed untuk 4 orang.
Namun sayangnya lagi-lagi resepsionis tersebut menjelaskan bahwa bed di
dormitory hanya tersisa untuk 2 orang saja. “Yaela, niat jahat gue nggak direstui Tuhan”, gue mulai lemas. Nggak
mau menyerah disitu gue pun iseng menanyakan harga kamar privat. Resepsionis
itu kembali menjelaskan bahwa kamar privat dengan 2 bed seharga RM 40 dan kamar
privat dengan 3 bed seharga RM 60 per malamnya. “Lah, murah bingitttssss boo”, gue kembali girang. Resepsionis itu
pun mengantar gue dan Tanti untuk melihat kondisi kamarnya. Gue pun langsung
memesan kamar privat dengan 3 bed. Nggak lupa, gue juga meminta ijin untuk menggunakan
kamar privar itu untuk berempat. “Apakah
boleh kami menggunakannya untuk berempat?”, tanya gue waktu itu. Dengan
ramah resepsionis itu menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki fasilitas bed
tambahan dan jika kami tidak masalah berbagi bed maka dia pun tidak masalah. Seperti
tau isi pikiran gue, Tanti pun mengangguk, memberi kode bahwa dia nggak
masalah. “Yeah, kelar juga masalah
penginapan. Cuma perlu RM 20 untuk kami berdua. Lebih hemat ternyata. Hihihihi.
Sekarang saatnya menjemput si Wandan dan Joewarni”, ucap gue bersemangat.
INFO
- Wheelers Guesthouse ini lokasinya di Petaling Street. Dari KL Sentral, kalian bisa naik LRT dengan tujuan Pasar Seni dengan tarif RM 1. Dari station Pasar Seni langsung aja jalan ke arah Petaling Street. Jika kalian menemukan simpang 4 dengan Reggae Hostel di depan kalian, silahkan langsung belok kiri. Jalan pelan-pelan, Wheelers Guesthouse terletak di sisi kiri jalan nggak jauh dari simpang 4.
- Berdasarkan
pengalaman pada Januari 2014, biaya menginap di Wheelers Guesthouse di hari
biasa adalah RM 18 per orang per malamnya dan RM 20 di hari libur untuk per orang
per malamnya.
Our room
- Kamar
privat harganya nggak jauh beda dengan dormitory. Jadi, kalau mau menginap
berdua atau bertiga, gue sarankan pilih kamar privatnya aja. Kalau mau nekat
kamar buat bertiga dipakai berempat ya monggo. Yang penting ijin dulu.
I share this bed with Tanti
- Kalau gue nggak salah dormitory maupun kamar privat disini itu sesuai gender. Jadi nggak ada mix dormitory. Cewek ya nginep di dormitory cewek. Yang cowok ya nginep di dormitory cowok. Bahkan meskipun kamu sewa kamar privat, peraturan tetap sama, kecuali kalau punya surat nikah. Eh tapi, kalau nggak salah loh ya.
- Ada harga ada rupa. Semua kamar disini itu tanpa AC alias cuma pake fan. Eh tapi nggak tau deh, mungkin ada kamar yang ber-AC, kalian tanya dulu aja. Kalau pun ada harga pasti berbeda.
- Kamar mandi banyak, bersih, dan ada air panasnya.
- Free wifi dan free breakfast.
- Selain menawarkan biaya menginap yang murah, Wheelers Guesthouse ini lokasinya strategis banget. Deket dari station LRT Pasar Seni. Mau shopping oleh-oleh? Bisa di Petaling Street dan Central Market. Mau makan murah? Bisa di kedai makan India yang ada di Kasturi Walk atau di kedai-kedai makan yang ada di Petaling Street.
Ckckck... ngirit banget sampe bela-belain nginep < Rp 100.000 semalem, hahaha. :D
ReplyDeleteTapi nginep rame-rame begini emang enaknya nyari yg murah-murah, biar kebersamannya lebih terasa. Senasib sepenanggungan, hahaha.
harus ngirit lah boo. bayangin deh kalau seorang RM 30, gue ama Tanti berarti kan harus bayar RM 60. Nah, drpda bayar RM 60 cm buat tidur sih eike mending bayar RM 20 Hehehehehe
DeleteWidih nice info nih buat menekan budget kalo ke KL lagi...
ReplyDeletejgn lupa mampir ke >> www.travellingaddict.com
Iya kalau budget mepet emang mending nginep disini :D
DeletePasti mampir kok :)
Ini alasannya aku milih kamu utk nemenin Dec ntr :D bisa survive dgn dana terbatas gitu...
ReplyDeleteKak Fan, kalau mau ngajak jalan-jalan lagi boleh loh ahahahahahha *melipir* *malu*
DeleteEh aku suka lho, makan di warung belakang pasr seni, murah meriah bareng sopir2 hahah tapi makanan nya JUARA
ReplyDeleteAduh om cumi mah top pisan, kaya raya tapi tetep makannya di warung bareng sopir :o nggak sambil pakai kancut tapi kan mas pas makan? :p
DeleteNice info...kebetulan pertengahan Februari aku ber3 mau ke KL dan blm cari hotel...karena tujuan utama adalah Bangkok....
ReplyDeleteKalau memang cuma mau transit mendingan emang nginep disini. Bisa hemat :D
DeleteWah.. murah skali y mba.. sy pikir 35 RM utk kmr dorm/mlm d bukit bintang ud plg murah.. ternyata msh ad yg lbh murah.. Klo hotel murah d singapur kr tw g mba daerah mana dan nama hotelny ap?
ReplyDeleteWaduh kalau di Singapura, gg pernah nginep di hotel. Cuma kalau hostel ada, coba klik tab review, nanti ada 2 hostel yang pernah saya review disana. ABC Backpacker Hostel dan City Backpackers Hostel
DeleteOK.. Sy sdh dpt hostel murah mba.. d woke home capsule hostel.. mgkn bs jd referensi bwt tmn yg liat blog mba.. 😊
ReplyDelete