TERJEBAK DI RED ROSE HOTEL CHIANG RAI
Saya
dan Kak Fanny tiba di Chiang Rai lewat dari jam 10 malam. Keadaan bandara
malam itu sangat sepi. Hanya kami dengan beberapa penumpang yang turun bersama-sama
kami saja yang saat itu memenuhi bandara. Kios-kios di bandara pun sudah banyak
yang tutup. Karena kami menggunakan connecting flight dari Kuala Lumpur, kami
dan 2 orang lainnya harus melewati pintu kedatangan internasional. Hanya ada 2
petugas yang malam itu berjaga. Beruntung kami sudah melewati pemeriksaan
imigrasi di Bangkok, jadi kami tidak perlu melapor lagi kali ini.
Red Rose Hotel |
Kami
yang memang tidak tahu dimana letak hotel kami berdua berada hanya bisa pasrah
dan percaya kepada si supir taxi. Seharusnya sih, jarak bandara ke hotel tidak
begitu jauh. Eh ternyata benar, nggak lama taxi meninggalkan bandara,
samar-samar saya melihat plang RED ROSE HOTEL di pinggir jalan.
Taxi
kami berbelok dan mulai memasuki jalanan setapak yang hanya muat untuk 1 mobil.
“DEG!”
Perasaan saya tiba-tiba nggak enak ketika taxi berhenti. Saya turun dari taxi dan
bengong melihat sekitar saya. Suara karaoke yang sayup-sayup terdengar membuat
saya menengok ke arah suara berasal.
“Ngg
oke. Ini memang Red Rose Hotel, tapi seriusan nih kita bakal nginep disini?”
Kami
langsung mendatangi satu-satunya staff hotel yang saat itu berada di depan
ruangan resepsionis. Kami memberikan bukti reservasi kami dan staff tersebut
langsung memberikannya ke petugas lain yang berada di dalam ruangan resepsionis.
Tidak selang beberapa lama, staff tersebut langsung mengantarkan kami ke kamar.
Kamar-kamar di Red Rose Hotel |
Lucu yak? |
Pick the room |
Do you want to enter my room? |
Kami
diantar ke kamar No. 306. Tulisan di pintu menunjukan bahwa ini adalah kamar
dengan tema Thai Boxing. Ya, dari awal Kak Fanny membooking kamar di hotel ini,
saya memang sudah diberitahu bahwa hotel ini adalah HOTEL BERTEMA. Dengan
pemikiran seperti itu, saya yang juga sempat mengecek website hotel ini pun
tidak mempermasalahkannya. Saya bahkan cenderung bersemangat ketika melihat
dekorasi kamarnya. Ada banyak sekali pilihan tema yang disediakan oleh hotel
ini. Salah satunya adalah Thai Boxing, kamar dimana kami menginap malam ini.
Ini kamar Thai Boxing |
Sasak dan lonceng pun ada di kamar |
We sleep there |
![]() |
Kamu mau tinju-tinjuan sama aku? Hihihihi |
Sampai
tiba-tiba, saya dikagetkan dengan sebuah gambar yang terukir di pintu kamar
mandi. Saya melongo tidak habis pikir memperhatikan gambar dihadapan saya. Gambar
tersebut memperlihatkan seorang pria dan wanita sedang asik bertinju! Ngg, nggak
ada yang salah sih sama gambarnya, toh cuma adegan tinju aja. Cuma masalahnya, yang
cewe nggak pakai baju sama sekali boo! Bulu-bulunya itu loh, terpampang nyata
cetar lebatnya!
Lebat kan bulunya? |
“Alamak,
saya kotor! Saya kan masih lugu! Kenapa saya diajak menginap di tempat seperti
ini? Huhuhuhu. Ini bukan hotel untuk berlibur pada umumnya, ini hotel untuk
gitu-gituan mak! Tolong.. Tolong.” Saya terus menerus ngoceh nggak karuan.
Saya
shock berat!
Saya
sangat gelisah! Saya parno! Saya takut!
Saya
terus menerus memikirkan hal buruk. Saya takut kalau-kalau sewaktu kami berdua
tidur nanti tiba-tiba ada yang masuk ke dalam kamar dan memperkosa kami. Kami
disekap, lalu kami digilir layaknya sajian prasmanan.
“Alamak!
Baru hari pertama, keperawanan saya sudah terancam!”
Saya
harus bagaimana? Ini kali pertama saya menginap di hotel seperti ini.
Saya
bolak-balik mengecek pintu kamar dan memastikannya benar-benar terkunci. Saya
bahkan mengecek setiap sudut kamar dan memastikan bahwa tidak ada kamera
tersembunyi disana. Kaca yang ada di dalam kamar pun nggak luput dari
pengecekan saya.
Semalaman
saya nggak bisa tidur. Saya takut kalau nantinya ini jadi malam terakhir
keperawanan saya. Saya terus membayangkan keadaan hotel ini.
“Apa
ya yang kira-kira dilakukan oleh tamu yang menginap di kamar ini sebelumnya?”
“Apakah
mereka mempraktekkan apa yang gambar tadi perlihatkan? Mereka bertinju sebelum saling
menindih? Uwooo, seru juga ya! Kira-kira berapa ronde yang mereka lakukan?
Aduh, kotor sekali pikiran saya. Hahahahaha.”
Meskipun
malam sudah semakin larut, namun saya terus menerus mendengar suara mobil
berdatangan.
Ya,
gambar porno di pintu kamar mandi, penerangan yang minim, suara karaoke, dan mobil-mobil
yang berdatangan di malam yang larut seperti ini.
“Fix,
hotel ini memang HOTEL ESEK-ESEK”
Malam
pertama saya menginap di Red Rose Hotel sungguh sangat menegangkan. Maklum lah,
ini kali pertama saya menginap di hotel esek-esek seperti ini. Saya tidak bisa
berhenti berpikiran buruk tentang apa yang akan terjadi nanti. But yeah, Puji Tuhan.
Malam pertama berlalu dan keperawanan saya masih utuh. Nggak ada hal buruk
terjadi pada kami berdua. Semuanya aman, seperti layaknya kami sedang menginap
di hotel pada umumnya. Kondisi di pagi hari pun, tidak seseram saat malam. Kami
bahkan berkeliling hotel untuk berfoto-foto. Ya, kami serasa sedang berada di
taman hiburan.
Bagian depan hotel |
Kayak di taman hiburan kan yak dekorasi hotelnya? |
Meskipun
hotel ini mostly digunakan untuk yang tidak-tidak, tapi bagi saya pribadi hotel
ini sangat menarik. Saya bahkan betah sekali menginap di hotel ini. Kebetulan
kami menginap disini selama 3 malam. Keparnoan saya pun hanya terjadi di malam
pertama. Di malam-malam berikutnya, saya sudah biasa. Bahkan di malam ketiga
kami menginap disini, saya malah minta pindah kamar. Bukan karena kamar kami
sebelumnya bermasalah, hanya saja saya penasaran dengan tema lain yang ada di kamar
lain. Dan yes, I got it! Kami diijinkan berpindah kamar dan kali ini kami mendapatkan
kamar dengan tema Star Wars. Wohooo! Can you imagine it? Saya seperti dibawa menginap
di dalam pesawat luar angkasa. Menarik sekali! Detail kamar benar-benar sangat
diperhatikan. Saya jadi menyesal kenapa nggak minta pindah kamar di malam
kedua. Kan lumayan, 3 malam dapat 3 kamar dengan 3 tema berbeda. Hehehehe. But
yeah, mungkin itu pertanda supaya saya kembali lagi nanti. Semoga saja.
Pindah kamar! Ke Kamar Star Wars |
Kamar Mandi di kamar Star Wars |
Pintu Kamar bisa dibuka dan ditutup |
See? Bahkan ornamen pintunya detail banget |
Mbak-mbaknya lagi tindih-tindihan masa |
Anyway,
kalian juga bisa membaca tulisan Kak Fanny tentang hotel ini disini. Kalian
bisa tahu poin-poin positive dan negative dari hotel ini disana. Sejauh saya
menginap di Red Rose Hotel selama 3 malam. Saya sangat merekomendasikan hotel
ini untuk kalian. Apalagi jika kalian menginap disini bersama pasangan. Wohooo
kalian bisa botum dengan berbagai tema. Botum, bobo tumpuk.
![]() |
Saya tidur di pesawat luar angkasa |
Red Rose Hotel cool! |
oMIGOT... yg pada esek-esek di sana sambil cosplay mesti >.<
ReplyDeleteNgg, iya mungkin ._. akunya masih lugu nggak bisa bayangin mereka esek-esek sambil cosplay
Deletewkwkwkwwkwkwk.... omigoooot, kok aku jd ngerasa kyk mucikari yg mnculik cewe sih hahahahaah... ;p
ReplyDeleteaku kgn chiang rai... sumpah ini kota k2 yg bikin aku mw balik lagi, lagi dan lagi... biasanya tiap traveling palingan cuma sekali, ya udh..ga pgn dtg lagi...:D
Lah kak fanny kan emang menculikku, aku yang lugu ini jadi ternoda pikirannya :')
Deletewah, asyik banget hotelnya, jadi pingin nyobaa :p
ReplyDeletedi Indonesia jarang ada hotel yang niat banget bikin tematis gitu di daerah wisata. padahal mestinya bisa menarik banyak pengunjung ya.. (dan konsultan interiornya pasti mabok ngerjain gambarnya)
Kalau di Indonesia ada pasti mahal boo :/
DeleteWahahaha langsung searching tempatnya ah, Gila ya kreatif banget yang buat hotelnya nice share :D
ReplyDeleteIyak kreatif banget kan?
DeletePadahal bagus banget kalau dikelolanya untuk liburan.
Pasti wisatawan makin betah.
wah ngajak geluttnyya keceehh mbak hehe...itu bisa tinju beran mbak?? mantepe eeuuyy.....
ReplyDeleteKalau mau tinju beneran bisa hahaha
Deletetes tes, kok dari kemarin gak bisa komen disini ya kaaaak T_T
ReplyDeleteWah, apa iya? :o ada yang komen bisa kok :o
Delete