JANGAN LEWATKAN CANDI SEWU KALAU KE PRAMBANAN
Gue
yakin kalian sudah nggak asing lagi dengan Candi Prambanan. Gue juga yakin
banyak dari kalian pasti sudah pernah menjejakan kakinya di sana berulang kali.
Gue juga sudah berulang kali menjejakan kaki gue di sana, di luar Candi
Prambanan aja tapi alias cuma numpang lewat. Kadang-kadang gue ini sulit mengerti diri
gue. Sudah 5 tahun lebih gue tinggal di Solo. Sudah berpuluh-puluh kali gue ke
Jogja dan berulang kali melewati kawasan Candi Prambanan. Tapi kenapa gue sama
sekali belum pernah ke sana sepanjang 5 tahun ini? Memalukan! Terlalu banyak excuses yang gue kasih, “Halah, Candi
Prambanan nggak bakal pindah, kapan-kapan aja kesananya”, adalah salah satu excuse yang sering gue lontarkan. Ya iya
nyong! Candi Prambanan memang nggak bakal pindah tapi kenapa lo bisa dengan
bangganya pamer pernah ke Wat Arun yang ada di Bangkok tapi nggak pernah
sekalipun ke Candi Prambanan yang jaraknya cuma sepelemparan kolor dari tempat
tinggal lo?! Itu kalau lo ngelempar kolor ijo.
 |
Komplek Utama Candi Prambanan |
Ada
banyak banget turis mancanegara ke Indonesia demi Candi Prambanan, mereka kagum
akan adanya Candi Prambanan dan lo bilang kapan-kapan aja kesananya? Candi
Prambanan itu warisan dunia men! Hanya karena kapan aja lo bisa kesana bukan
berarti lo bisa menyepelekannya begitu aja! Lo bisa ke Bangkok demi Wat Arun,
lo rela beli tiket pesawat yang harganya selangit demi ke sana. Tapi kenapa lo
belum pernah sekalipun ke Candi Prambanan? Masuk ke Candi Prambanan cuma Rp.
30.000 aja loh. Lo nggak perlu naik pesawat untuk ke sana. Ya kecuali lo kaya
banget, Solo ke Jogja naik pesawat.
 |
Salah satu Candi di komplek Candi Sewu |
Yak,
itulah kontroversi hati gue yang menyayangkan kebodohan gue selama ini. Gue
getun banget sob baru ke Prambanan sekarang. Lo tau getun kan? Itu loh temennya
si Mandra?! Itu Atun nyong! Hahaha oke oke. Intinya gue sangat amat menyesal
banget karena baru bisa masuk ke Candi Prambanan sekarang. Candi Prambanan itu
keren mampus lah pokoknya!
Kemarin,
gue baru saja merayakan pertambahan usia gue dan Candi Prambanan adalah salah
satu kado yang gue inginkan. “Gue pengen ke Candi Prambanan!”. Dari seminggu
sebelumnya gue sudah mencanangkan perjalanan ini.
 |
Shuttle Bus gratis untuk ke Ratu Boko |
Dari
Solo, gue berangkat jam setengah tujuh pagi. Gue sengaja berangkat pagi-pagi supaya
nggak terlalu siang sampai di Candi Prambanan. Gue sampai di Candi Prambanan
sekitar jam delapan lewat. Sudah ada beberapa mobil dan bis yang terparkir.
“Masih amanlah, parkiran belum penuh, belum banyak orang berarti”. Gue langsung
menuju ke loket pembelian tiket. Dari parkiran ke loket pembelian tiket nggak
begitu jauh, ngesot bisa lah. Itu kalau lo mau celana lo robek-robek dan
disangka orang gila! Di loket ini gue sengaja beli tiket terusan. Jadi kalau lo
cuma mau masuk ke Candi Prambanan aja biayanya Rp. 30.000. Kalau lo mau ke
Candi Prambanan dan Ratu Boko biayanya Rp. 50.000, lo bakal hemat Rp. 5.000
dibanding beli tiket terpisah. Biaya bundling Candi Prambanan dan Ratu Boko ini
juga termasuk Shuttle Bus gratis karena Ratu Boko berada beberapa kilometer di
luar kawasan Candi Prambanan. Nah, tiket terusan alias bundling ini lah yang
gue beli.
 |
Candi Siwa yang terbesar di komplek utama |
 |
Candi Siwa diintip dari Candi Angsa |
Memasuki
kawasan Candi Prambanan, gue langsung memaki diri gue sendiri. “Damn, kenapa
gue baru kesini sekarang?! Ini mah keren banget?!”. Di kawasan Candi Prambanan
ini ada beberapa komplek Candi. Ada Komplek Utama, Komplek Candi Lumbung, Komplek Candi Bubrah dan Komplek Candi Sewu. Komplek Utama adalah Komplek Candi Utama yang memang banyak dikenal publik. Ada beberapa Candi di
komplek ini, salah tiganya yang sempet gue masukin adalah Candi Angsa, Candi
Brahma dan yang terbesar namanya Candi Siwa. Pengennya sih masukin semua Candi,
tapi si Tanti kegendutan badan jadi ngos-ngosan sebelum berperang. Di dalam
Candi Brahma dan Candi Siwa ini ada Arca-nya tapi di Candi Angsa nggak ada,
nggak tahu kenapa. Di sekitaran Komplek Utama ada banyak reruntuhan Candi, dan reruntuhan
Candi ini dibiarkan seperti adanya. Epic!
 |
Akhirnya gue ke Prambanan |
 |
Tanti di Candi Siwa |
 |
Arca di Candi Brahma |
Keluar
dari Komplek Utama, gue melihat petunjuk jalan ke komplek Candi yang lain. Ada
Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Awalnya gue mau jalan kaki untuk Komplek Candi-Candi itu. “Jauh banget loh Candi-nya dari sini”, terang
Tanti yang sudah pernah ke Candi Prambanan sebelumnya. “Masa sudah sampai sini
nggak lihat Candi yang lain”, jawab gue sambil bete dan berjalan keluar untuk
pulang. Belum jauh berjalan, gue menemukan ada penyewaan sepeda. Penyewaan
sepeda ini terletak tepat di samping taman di pintu keluar Komplek Utama. Gue
langsung mengajak Tanti untuk menyewa sepeda. Dari penjelasan bapak yang
menyewakan sepeda, sepeda-sepeda ini memang disewakan untuk memudahkan
pengunjung mengunjungi Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu. Selain
sepeda, juga ada kereta kelinci!
 |
Sepedaan ke Candi Sewu |
 |
Sudah sampai Candi Sewu |
Naik
sepeda mengelilingi kawasan Candi Prambanan nggak pernah ada di agenda gue. Gue
bahkan agak nggak yakin gue ini bisa naik sepeda atau nggak. Terakhir kali gue
naik sepeda itu waktu SMP dan itupun gue diketawain adik sepupu gue karena
nggak bisa. Tapi ternyata sekarang gue bisa! Yeiy! Bersepeda di Candi Prambanan
itu asyik sekali, ada jalur khusus untuk sepeda yang disediain. Gue dikasih
waktu 40 menit untuk berkeliling, padahal biasanya si bapak bilang cuma 15-20
menit saja. Candi pertama yang kami tuju adalah Candi Lumbung. Sayangnya ada
perbaikan di komplek Candi Lumbung jadi kami hanya numpang lewat saja. Lalu selanjutnya
kami menuju Candi Bubrah. Namanya juga Candi Bubrah, Candi di sini sudah nggak
berbentuk lagi, hanya reruntuhan Candi saja yang ada di sini. Selanjutnya yang
terakhir ada Candi Sewu. Candi favourite gue! Candi-candi di Komplek Candi Sewu
memang sudah banyak yang runtuh. Reruntuhannya juga dibiarkan seperti adanya.
Tapi karena reruntuhannya inilah yang bikin Candi Sewu ini makin epic di mata
gue. Apalagi pas gue kesana, nggak ada siapa-siapa selain gue dan Tanti.
Hening, bikin pikiran gue makin liar membayangkan betapa hebatnya orang-orang
jaman dulu bisa membangun Candi Sewu ini.
 |
Kebanyakan Candi di komplek Candi Sewu sudah hancur |
Nggak
terasa sudah 30 menit berlalu, 10 menit lagi kami harus mengembalikan sepeda
ini. Gue dan Tanti langsung buru-buru keluar Candi Sewu dan kembali ke
pengkolan penyewaan sepeda.
 |
Komplek Candi Sewu |
Ps.
Ada banyak pengunjung yang langsung pulang begitu keluar dari Komplek Utama.
Mungkin dikiranya, Candi Prambanan ya cuma itu saja. Padahal selain Komplek
Utama ada juga komplek Candi yang lain seperti Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu juga. Jadi please setelah
baca postingan ini, kalau kalian ke Prambanan jangan langsung pulang ya. Jangan
lewatkan Candi Lumbung, Candi Bubrah dan Candi Sewu. Kalau jalan kaki capek ya
sewa sepeda, Rp. 10.000 saja. Kalau ngayuh sepeda capek ya naik kereta kelinci,
Rp. 7.500 saja.
pernah ke candi sewu lewat pintu loket belakang, karena klo sekalian ke prambanan agak mahal hehe
ReplyDeleteLoh, ada loketnya di belakang? Bayar berapa memang kalau lewat loket belakang? :o
DeleteAaaaaaaaaak postingan lo dari dulu emang bikin envy! Dasar backpacker gembel. Happy birthday! 😚
ReplyDeleteWahahaha thank you encik :3
Deleteloh, ini deket sama prambanan toh? Prambanan sih udah, tapi candi sewu kayaknya kelewatan deh :|
ReplyDeleteWah nggak deket lagi, Candi Sewu ini masih satu lokasi dengan Prambanan, satu kawasan :D Cuma emang banyak orang taunya Prambanan ya cuma itu, komplek utamanya aja. Padahal selain itu ada komplek Candi lain di kawasan Prambanan :D
DeleteDulu ke candi prambanan juga cuma ngelihat yang utamanya aja, ternyata masih ada yang lain toh
ReplyDeletesebagai istri yang suaminya org solo, dan srg bolak balik solo, aku malu juga blm prnh kesana hahahahah ;p.. Kmrn trakhir k solo mama mertua nawarn liat pagelaran balet ramayananya jg... tp aku tolak krn males cengok liat tarian drama dgn bhasa jawa gitu ;p.. dgr2 pake bahasa jawa sih..nth bnr nth ga..
ReplyDelete:D
tp memang bgs sprtinya win... candi2nya... ntr ah, kalo k solo lg nyempetin mampir deh ^o^
Eh Kak Fanny belum pernah ke Prambanan?? Ya ampunnnnn :o terlalu hehehehe
Deletecara penyampaiannya kasar, tulisannya berantakan, fotonya jelek, orangnya jelek, pokoknya jelek semua.
ReplyDeletetapi aku suka,, :)
Makasih banget info nya. Hari ini jam 12.18 waktu Yogya, saya ikrarkan harus kesana hari ini... Jauh2 dari Lampung gak kesemua komplek Candi disebutin ini rugi bandar rasanya... HARUS! 😏😏😏😏😏
ReplyDelete