MENJELAJAH CU CHI TUNNELS SENDIRIAN
Kenapa gue beri judul menjelajah Cu Chi Tunnels sendirian?
Ya, biar kalian tau
kalau gue masih jomblo. Siapa tau kalian mau cariin gue jodoh. Kasian atuh gue,
temen-temen gue sudah naik pelaminan, gue naik pesawat ke Vietnam. Temen-temen
gue pada gendong anaknya, eh gue cuma bisa gendong backpack. Temen-temen gue tidur
bareng suaminya, gue tidur bareng stranger di hostel. Hiks, pedih sob! Nggak
adakah diantara kalian yang mau mengajak gue berumah tangga? Gue anaknya nggak
ribet kok, bisa cari makan dan duit sendiri. Halah, uopo meneh iki!
Gue di Chu Chi Tunnels |
Dari gapura selamat datang di Cu Chi Tunnels, gue melanjutkan untuk masuk ke area wisata dengan berjalan kaki. Dan ini pertama kalinya gue merasakan kaki gue mati rasa, karena ternyata dari gapura ke lokasi wisata Cu Chi Tunnels itu masih jauh banget. Let’s say 1 km dari gapura ke loket pembelian tiket dan 1 km more untuk jalan kaki dari loket pembelian tiket ke lokasi terowongannya. Belum lagi jalannya yang belak belok. Fuh, sebagai warga Indonesia yang pergi ke warung di sebelah rumah aja naik motor, jalan kaki ke Cu Chi Tunnels sangatlah berat! Bahkan mungkin lebih berat daripada harus jawab pertanyaan kapan nikah?
![]() |
Aula untuk nonton sejarah Cu Chi Tunnels |
Biaya masuk ke Cu Chi
Tunnels adalah 90.000 VND. Biaya ini sudah termasuk biaya pemandu. Lokasi Cu
Chi Tunnels ini katanya masih dibiarkan apa adanya, jadi kalau nggak pakai
pemandu takutnya kamu tersesat dan menginjak bom yang masih banyak di sekitar
area. Hii, ngeri nggak tuh. Iya kalau tersesat di hati kamu gue rela, kalau
tersesat dan nginjak bom. Adauw! Nikah belum, sudah metong!
Pas gue sudah sampai di pintu masuk, ada rombongan turis yang baru datang juga. Rombongan turis lokal ini bergerombolan masuk ke lokasi Cu Chi Tunnels, gue yang sendirian disangka satu komplotan sama grup mereka. Gue dapat pemandu yang ngomong bahasa Vietnam sepanjang tur. Gue dibawa ke ruangan yang menyiarkan sejarah Cu Chi Tunnels, ya kalau pakai bahasa Inggris gue ngerti, lah ini pakai bahasa Vietnam, ya wasalam. Gue nggak ngerti sama sekali! Dikarenakan gue ajak ngomong bahasa Inggris pemandunya pun nggak ngeh sama maksud gue kalau gue bukan bagian dari grup yang ada. Gue pun beranjak pergi dan memisahkan diri. Gue keliling-keliling lokasi Cu Chi Tunnels sendirian.
![]() |
Replika ranjau di Cu Chi Tunnels |
Jadi buat gambaran
kalian, Cu Chi Tunnels ini dari luar cuma seperti hutan biasa. Tapi di bawah
tanah, Cu Chi Tunnels menyimpan terowongan-terowongan yang biasanya digunakan
rakyat Vietnam untuk bersembunyi dari tentara Amerika. Ya, walaupun nggak ada
pemandu yang menjelaskan setiap spot yang gue kunjungi, gue agak-agak ngerti
dikitlah.
Setelah memisahkan diri, gue menemukan tiruan ranjau yang biasa digunakan saat jaman perang. Jadi dari atas seperti rumput biasa, tapi kalau kalian injak. Boom! Kalian akan jatuh kebawah dan pantat kalian tertusuk bambu runcing. Aw! Ngilu nggak tuh!
![]() |
Ruang rapat di bawah tanah |
Gue berpindah tempat
dan memasuki ruang rapat. Nah, di sini lah gue pertama kalinya menjajal nyali
dengan berjalan di terowongan bawah tanah. Terowongan bawah tanah ini dibuat
untuk ukuran tubuh orang Asia, hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Amerika
mengejar rakyat Vietnam di terowongan. Tau sendiri kan gimana gedenya orang
Amerika kalau dibandingkan orang Asia. Gue bahkan harus jalan jongkok untuk
menyusuri terowongan ini. Penerangan pun jarang. Saat sudah agak di tengah
perjalanan, gue sempat merasa mau pingsan. Rasanya kayak kurang oksigen. Panik,
mau cepet cepet keluar. Belum lagi lutut rasanya gemeter karena nggak biasa
jalan jongkok. You have to try it! Gue nggak bisa bayangkan bagaimana rakyat
Vietnam jaman dulu bisa bertahan hidup seperti itu. Tonton aja nih, video pas gue jalan di terowongan bawah tanah!
Lucky me, gue ketemu grup turis asing. Jadi gue pun nanya ke pemandu mereka, apakah gue boleh join dengan mereka. Gue sengaja join dengan grup turis asing ini karena gue sudah keliling-keliling tapi lubang yang gue cari nggak ketemu. Gue pun diijinkan untuk join menuju lokasi lubang itu berada. Eladalah, ternyata lubang yang gue cari sudah berkali-kali gue injak saat gue kelililing. Lah, hebat bener kemuflasenya, sampai gue aja nggak sadar!
Setelah mengambil
beberapa foto dan menjajal untuk masuk ke dalam, gue pun langsung berpamitan
dan kembali memisahkan diri. Gue langsung berjalan keluar mencari bus untuk
kembali ke hostel. Setelah ini, gue berencana untuk ke Pho 2000. Hmm, seperti
apa ya rasanya.
Belum masuk ke dalam belum sah |
jempol deh buat usahanya masuk ke dalam tunnels tanpa takut kotor, secara biasanya cewek kan jijikan gitu. oh ya, hadiah shoulder bag-nya masih kepakai loh hingga sekarang
ReplyDeleteAku mau komen, tapi setelah pariwara berikut ini..-。-
ReplyDeleteSku nyesel ih ga ikut selfie di lubang kecil itu :p. Tp hrsnya aku cukup, krn si raka aja muat kok :p.
ReplyDelete